Selasa, 05 Juli 2011

Doa Yang Diajarkan Yesus Kepada Kita


Oleh: Romo Victor Hoagland, C.P.

Berdasarkan Katekismus Gereja Katolik 2759 - 2865




“Tuhan, ajarlah kami berdoa,” kata murid-murid kepada Yesus (Luk 11:1). Ia menjawab dengan mengajarkan kepada mereka doa yang kita sebut sebagai Doa Bapa Kami atau Doa Tuhan.

Doa Bapa kami adalah doa dasar umat Kristiani. Sebagai doa dasar, setiap umat Kristiani menghafalnya di luar kepala. Doa Bapa Kami didaraskan di setiap kesempatan dalam kehidupan gereja: dalam liturgi dan sakramen-sakramen gereja, dalam doa bersama maupun doa pribadi. Doa Bapa Kami adalah doa yang amat berharga bagi umat Kristiani.


Meskipun kita menghafalkannya sebagai suatu rumusan, Doa Bapa Kami tidak seharusnya diucapkan secara mekanis atau tanpa perasaan. Tujuan Doa Bapa Kami adalah untuk membangkitkan serta menyemangati iman kita. Melalui Doa Bapa Kami, Yesus mengajak kita untuk datang kepada Tuhan sebagai Bapa. Sungguh, Doa Bapa Kami merupakan ringkasan seluruh Injil.


Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu
.


Ketika Musa mendekati Tuhan di Gunung Sinai, ia mendengar suara yang berkata, “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” Suatu jurang perbedaan yang tak terhingga memisahkan kita dari Tuhan yang Mahakuasa.


Dalam Doa Bapa Kami, Yesus mengundang kita untuk mendekati Tuhan, yang jauh di atas pengertian manusia, yang tinggal dalam misteri, yang kudus dan mulia. Kita boleh memanggil Tuhan sebagai “Bapa kami”.


Menyebut Tuhan sebagai “Bapa” bukan berarti bahwa Tuhan itu pria. Tuhan jauh di atas kategori pria atau wanita. Tidak akan ada satu pun gambaran kita mengenai Tuhan yang sesuai. Tuhan, “yang ada di Surga”, yang nama-Nya adalah kudus, tidak mungkin dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia.


Dengan memanggil Tuhan sebagai “Bapa” kita lebih tepat menggambarkan diri kita dan hubungan kita dengan Tuhan. Yesus mengajarkan bahwa kita mempunyai hubungan istimewa sebagai anak; Tuhan memandang kita sebagai anak-anak-Nya. Dan kita berani mendekat kepada Tuhan dengan penuh kepercayaan serta kemesraan seperti layaknya seorang anak datang kepada orangtua yang mengasihinya. Terlebih lagi, kita datang kepada Tuhan melalui Putera Tunggal-Nya, Yesus Kristus, yang mempersatukan kita dengan Diri-Nya Sendiri.


Datanglah kerajaan-Mu.
Jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga.


Kerajaan Allah. Yesus kerap kali mengatakan bahwa kuasa Allah akan datang dan memperbaharui seluruh ciptaan. Tuhan bagaikan seorang Raja yang Mahakuasa yang akan memerintah bumi sesuai dengan rencana yang telah dinyatakan sejak dunia dijadikan. Kerajaan Allah akan ditandai dengan damai dan keadilan. Yang baik akan memperoleh ganjaran dan yang jahat akan memperoleh hukuman. Kerajaan Allah, menurut Yesus, tidaklah jauh, tetapi sudah berada di tengah-tengah kita, meskipun masih terselubung.


Dalam doa Bapa Kami, kita berdoa agar Kerajaan Allah segera datang, agar kehendak Allah, yang demi kebaikan kita, terjadi di bumi seperti di dalam surga.


Berilah kami rejeki pada hari ini,


Kita adalah anak-anak Allah. Adakah yang lebih sederhana dan polos selain dari permohonan ini di mana kita berdoa memohon rejeki, kata yang menggambarkan segala rahmat rohani dan jasmani yang kita butuhkan agar dapat hidup? Dengan kepercayaan seorang anak kita mengatakan: “Berilah kami hari ini apa yang kami butuhkan.”


Dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.


Permohonan dari Doa Bapa Kami ini mengandung syarat. Bukan saja kita memohon pengampunan dari Tuhan atas segala kesalahan kita, tetapi kita menghubungkan pengampunan yang kita terima dari Tuhan itu dengan pengampunan yang kita berikan kepada orang lain. Mengampuni kesalahan orang lain bukanlah selalu hal yang mudah untuk dilakukan. Kita membutuhkan rahmat Tuhan untuk melakukannya. Namun demikian pengampunan harus diberikan, jika tidak, kita sendiri tidak dapat menerima belas kasihan Tuhan.


Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.


Hidup itu tidaklah mudah. Hidup adalah berjuang setiap hari. Pencobaan seperti sakit dan kegagalan dapat mematahkan semangat kita. Nilai-nilai serta harapan-harapan palsu dapat membujuk kita, dan pada akhirnya menghancurkan jiwa kita. Oleh karenanya, kita mohon kepada Tuhan untuk menjaga agar kita tidak jatuh dalam pencobaan, untuk membimbing kita agar melakukan yang benar, untuk membebaskan kita dari yang jahat, yang terus menerus menunggu kesempatan untuk menjebak kita.


Doa Bapa Kami merupakan ringkasan ajaran Yesus. Doa yang juga menawarkan rahmat Yesus sendiri: pengantaraan-Nya kepada Tuhan, kepercayaan-Nya yang total kepada Bapa-Nya, serta kekuatan-Nya untuk menjalani hidup dengan berani tanpa peduli apa pun resikonya. Ketika kita mendaraskan doa-Nya, semangat Yesus sendiri menjadi semangat kita.


Sumber : The Prayer Jesus Taught Us " by fr. Victor Hoagland, C.P. : Copyright 1991-1999-The Pessionist missionaries; www.cptryon.org/prayer

Diterjemahkan Oleh : YESAYA : www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Victor Hoagland,C P.