Sabtu, 31 Maret 2012

Memaknai Cobaan


Tulisan ini dibuat berbarengan dengan keadaan penulis yang sedang tergoncang akibat sulit menerima kenyataan bahwa Ayah yang telah memberiku hidup dan mengenalkan kehidupan di dunia telah di panggil pulang oleh Bapa seluruh Kehidupan ini yakni Allah yang Penuh Kasih.

Kisah ini dibuat untuk mengenang berpulangnya ayahanda ke Rumah Bapa selama empat bulan. Harus diakui  begitu berat dan terasa cepat beliau pergi meninggalkan kami yang masih mengharapkannya. Tapi bagaimanapun tersadar dari misteri kehidupan ini saya mencoba berdiri dan membangun kembali pikiran positif bahwa walau bagaimanapun kematian adalah jalan terbaik menuju Bapa untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik sebab Kasih Allah melalui Putra-Nya Tuhan Yesus Kristus maka manusia kembali memperoleh kemuliaan untuk menjumpai Penciptanya, Sebab Tuhan Yesus Adalah Kebenaran Jalan dan Hiddup. (Akulah Jalan, Kebenaran Dan Hidup, Yoh : 14 :16 )


Seperti tercatat semenjak Dunia di ciptakan manusia telah di hadapkan pilihan bebas untuk memilih jalan kehidupan yang di ingininya. Tentunya, ini sebagai cobaan sebesar apa manusia mencintai Tuhan Penciptnya. Jika kita memilih kepada kedengkian, hawa-nafsu, kebohongan, kepura-puraan, kemewahan, iri hati, tidak peduli dengan sesama, rakus dan sifat yang berlwanan dengan Kasih Setia Allah sudah dipastikan bahwa orang yang berprilaku demikian adalah orang yang dengan kebebasannya memilih bersekutu dengan iblis atau setan dan menjauh dari Allah.

Seandainya Manusia dalam kehidupannya menerapakan Perintah Allah yang di kenal dengan Sepuluh Perintah Allah maka saya percaya dengan sungguh-sungguh bahwa dalam kehidupan di dunia ini kita hanya akan menjumpai kedamaian, ketentraman, keiklasan, dan yang terutama Kesetiaan manusia terhadap Allah Pencipta-Nya. Hanya untuk megingatkan kembali Perintah sepuluh Perintah Allah seperti dalam Kitab Keluaran ( 20 : 1 – 17 )

1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu
2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
3. Kuduskanlah hari Tuhan
4. Hormatilah ibu-bapamu
5. Jangan membunuh
6. Jangan berzinah
7. Jangan mencuri
8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
9. Jangan mengingini istri sesamamu
10. Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil

Merenung Perintah Allah ini tentunya berpikir, kenapa hanya sepuluh perintah saja tapi  manusia sulit menerapkap dalam keseharian kita? Haruslah di sadari bahwa para malaikait yang berseberangan dengan Tuhan tidak akan diam membiarkan manusia mematuhi Perintah Allah ini sebab iblis dengan kesombonganya ingin memamerkan kepada Tuhan Allah bahwa dialah yang lebih mudah di ikuti manusia bukan Tuhan sebagai Penciptanya.

Iblis yakni setan merupakan para malaikat yang dengan kehendak bebasnya ingin menunjukkan kepada Allah bahwa mereka juga mampu memerintah seperti Allah Pencipta manusia oleh sebab itu manusia haruslah sadar bahwa selama kita masih hidup pencobaan demi pencobaan akan datang menghampiri kita, sebagai bentuk ujian sebesar apa iman kita terhadap Allah Pencipta kita. Jika manusia lemah maka ia akan bersekutu dengan setan dan menjauh dari Penciptanya sebaliknya jika manusia beriman dan kuat melawan semua godaan dan hasutan iblis maka ia akan menunjukkan kesetiaannya kepada PenciptaNya.

Konsekuensi pilihan bebas manusia ini berakibat pada kehidupan setelah kematian. Tentunya para Kristiani sudah tahu bahwa upah dosa adalah maut dan upah kestiaan adalah kehidupan tentram di Surga, ( Roma 6:23 ).

Menyadari renungan ini,- saya mengajak sesamaku yang percaya akan Allah sebagai pencipta alam semesta dan seisinya dan juga yang mengakui PutraNya Tuhan Yesus Kristus untuk kembali membuka Alkitab Inji dan Katekismus untuk tidak hanya membaca Sepuluh Perintah Allah tetapi marilah kita mencoba menerapkannya dalam keseharian kita.

Perlu saya utarakan maksud tulisan ini bukan berarti perintah-perintah lain seperti lima perintah Gereja diabaikan melainkan, dengan menambah lima perintah Gereja maka saya meyakini iman seseorang makin tumbuh dan kuat terhadap goncangan yang datang dari si jahat iblis untuk mencelakai jiwa kita. Untuk menginggatkan kita semua berikut saya paparkan juga lima perintah Gereja
1 Rayakan hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
2 Ikutilah perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan pada hari raya yang diwajibkan; dan janganlah    melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.
3 Berrpuasa dan berpantanglah pada hari yang ditentukan
4 Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun
5 Menyambut Tubuh Tuhan pada Masa Paskah

Sebagai manusia biasa dan percaya keselamatan jiwa melalui Penebusan Tuhan Yesus Kristus maka saya meyakini jalan keselamatan sudah tersedia bagi kita semua. Yang dibutuhkan dari kita adalah usaha untuk melawan cobaan untuk membuktikan kesetiaan kita terhadap Allah Pencipta kita.

Saya berharap melalui doa semoga jiwa ayahanda tercinta dosanya di ampuni dan di terima disisi Bapak Allah Putra dan Roh Kudus sebab melalui almarhum ayahanda Alcino Pires jiwa dan raga saya di perkenalkan kepada TRITUNGGAL ALLLAH YANG MAHA KASIH.

Ayah Alcino Pires (Kiri ) dan Saya Timoteo G Pires
Tulisan ini Kupersembahkan Khusus Untuk Beliau.
Demikian juga saya berdoa dan berharap agar Tuhan mengamapuni setiap jiwa dosa manusia yang selama dalam hidupnya melukai hatiNya dan melanggar perintah-perintahnyanya. Sebab dengan keyakinan utuh dan percaya saja dalam Nama TUHAN YESUS KRISTUS maka semua jiwa Terselamatkan.

Bagi kita yang masih menjalani hidup ini ingatlah Kasih Alllah sungguh besar dan mulia Ia rela datang kedunia demi memenangkan jiwa kita. Oleh sebab itu marilah kita memaknai cobaan sebagai ujian kesetiaan kita dan demi pemurnian jiwa kita.

DATANGLAH ROH KUDUS ARAHKANLAH LANGKAH KAMI MEMUJI ALLAH TUHAN DI SURGA DEMI KEMULIAN DAN KETENTRAMAN JIWA YANG KEKAL AMIN